Pasti semua pernah dengar tentang transfusi darah. Biasanya kita mendengar kata trasnfusi darah ketika ada peristiwa kecelakaan atau saat ada donor darah masal yang diadakan oleh PMI. Nah kali ini kita akan membahas mengenai apa yang dimaksud trasnfusi darah dan bagaimana penggolongan darah kita.
Transfusi
darah adalah salah satu terapi medik berupa pemberian darah baik dalam bentuk utuh atau salah satu komponennya saja. Transfusi darah juga merupakan salah satu terapi medik yang
berpotensi menimbulkan penyulit terbesar terhadap resipien, baik dalam
jangka pendek seperti reaksi transfusi, jangka menengah berupa penularan
penyakit dan dalam jangka panjang seperti reaksi imunologis. Oleh karena itu
sebelum transfusi dilaksanakan harus dipertimbangkan bahwa manfaatnya jauh
lebih besar daripada risikonya, apalagi jika masih ada cara lain untuk
menaikkan komponen darah maka sebaiknya tidak diberiksan transfusi.
Pada anemia,
transfusi baru layak diberikan jika pasien menunjukkan tanda kekurangan oksigen
seperti rasa sesak, mata berkunang, berdebar (palpitasi), pusing, gelisah atau
kadar Hb < 6 g/dl.
Golongan Darah
Jenis golongan darah tergantung
jenis antigen yang terdapat pada dinding eritrosit. Telah diketemukan 25 jenis
golongan darah seperti ABO, Rhesus, Kell, Duffy, Lewis, MNS, Lutheran, Diego, P,
I, dan lain-lain, tetapi yang paling penting dalam transfusi darah adalah
golongan darah ABO dan Rh karena imunogenitas/antigenitas keduanya yang paling
kuat.
Antigen Golongan Darah
Antigen (Ag) yang bersangkut paut
dengan golongan darah merupakan glikoprotein dengan berat molekul (BM) 300.000 dan terletak
pada dinding sel eritrosit.
Urutan
pengaruh genetik terhadap antigen A,B,H pada eritrosit sebagai berikut:
- Bahan dasar
mukopolisakarida diubah oleh gen-H menjadi ‘H-substance’
- H-substance
sebagian diubah oleh gen-A atau gen-B menjadi Ag-A atau Ag-B, sebagian
lain tetap menjadi H-substance (sebagai bahan Ag-H)
- Gen-O yang
amorfik tidak dapat merubah H-substance
- Gen-H
sendiri membentuk Ag-H, dengan demikian gololongan darah ABO semuanya
mengandung Ag-H, tetapi kadar Ag-H paling tinggi terdapat pada gol.darah O
karena H-substance banyak terkumpul
disini.
Hubungan Gen dan antigen
golongan darah
Antigen
A,B dan H selain terdapat pada eritrosit
juga terdapat pada :
- Lekosit
- Trombosit
- Epidermis
- Spermatozoa
- Sel endotel
vaskuler
- Sel
sinusoid limpa, sedangkan antigen golongan darah Rhesus hanya terdapat
pada eritrosit saja.
Hubungan
golongan darah ABO, antigen dan aglutininnya
Golongan darah Oh (Bombay)
Hampir semua orang memiliki genotip HH,
sebagian kecil memiliki genotip Hh dan dalam keadaan yang sangat jarang
memiliki genotip hh. Karena gen-H diperlukan untuk mengubah precursor substance menjadi H-substance, maka orang yang memiliki genotip
hh tidak dapat membentuk H-substance yang selanjutnya tidak akan terbentuk Ag-A
atau Ag-B walaupun dia memiliki gen-A atau gen-B , maka orang ini dikatakan
memiliki golongan darah Oh (Bombay) dimana di dalam serumnya mengandung anti-A
dan anti-B dan anti-H, sedangkan
golongan darah O normal serumnya hanya mengandung anti-A dan anti-B.
Karena adanya anti-H pada golongan darah
Oh (Bombay), maka golongan ini inkompatibel terhadap golongan darah O normal,
dan dia hanya dapat menerima donor dari golongan darah Oh (Bombay).
--- TERIMAKASIH, SEMOGA BERMANFAAT ---
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.