Jumat, 24 Mei 2013

Apa itu transfusi darah dan bagaimana klasifikasi golongan darah? ( Transfusion PART 1 )

Pasti semua pernah dengar tentang transfusi darah. Biasanya kita mendengar kata trasnfusi darah ketika ada peristiwa kecelakaan atau saat ada donor darah masal yang diadakan oleh PMI. Nah kali ini kita akan membahas mengenai apa yang dimaksud trasnfusi darah dan bagaimana penggolongan darah kita.
Transfusi darah adalah salah satu terapi medik berupa pemberian darah baik dalam bentuk utuh atau salah satu komponennya saja. Transfusi darah juga merupakan salah satu terapi medik  yang  berpotensi menimbulkan penyulit terbesar terhadap resipien, baik dalam jangka pendek seperti reaksi transfusi, jangka menengah berupa penularan penyakit dan dalam jangka panjang seperti reaksi imunologis. Oleh karena itu sebelum transfusi dilaksanakan harus dipertimbangkan bahwa manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya, apalagi jika masih ada cara lain untuk menaikkan komponen darah maka sebaiknya tidak diberiksan transfusi.
Pada anemia, transfusi baru layak diberikan jika pasien menunjukkan tanda kekurangan oksigen seperti rasa sesak, mata berkunang, berdebar (palpitasi), pusing, gelisah atau kadar Hb < 6 g/dl.

Golongan Darah
      Jenis golongan darah tergantung jenis antigen yang terdapat pada dinding eritrosit. Telah diketemukan 25 jenis golongan darah seperti ABO, Rhesus, Kell, Duffy, Lewis, MNS, Lutheran, Diego, P, I, dan lain-lain, tetapi yang paling penting dalam transfusi darah adalah golongan darah ABO dan Rh karena imunogenitas/antigenitas keduanya yang paling kuat.

Antigen Golongan Darah
         Antigen (Ag) yang bersangkut paut dengan golongan darah merupakan glikoprotein dengan berat molekul (BM) 300.000 dan terletak pada dinding sel eritrosit.
Urutan pengaruh genetik terhadap antigen A,B,H pada eritrosit sebagai berikut:
  1. Bahan dasar mukopolisakarida diubah oleh gen-H menjadi ‘H-substance’
  2. H-substance sebagian diubah oleh gen-A atau gen-B menjadi Ag-A atau Ag-B, sebagian lain tetap menjadi H-substance (sebagai bahan Ag-H)
  3. Gen-O yang amorfik tidak dapat merubah H-substance
  4. Gen-H sendiri membentuk Ag-H, dengan demikian gololongan darah ABO semuanya mengandung Ag-H, tetapi kadar Ag-H paling tinggi terdapat pada gol.darah O karena  H-substance banyak terkumpul disini.
  
   Hubungan Gen dan antigen golongan darah

Antigen A,B dan H  selain terdapat pada eritrosit juga terdapat pada :
  1. Lekosit
  2. Trombosit
  3. Epidermis
  4. Spermatozoa
  5. Sel endotel vaskuler
  6. Sel sinusoid limpa, sedangkan antigen golongan darah Rhesus hanya terdapat pada eritrosit saja.


  Hubungan golongan darah ABO, antigen dan aglutininnya

 Golongan darah Oh (Bombay)
Hampir semua orang memiliki genotip HH, sebagian kecil memiliki genotip Hh dan dalam keadaan yang sangat jarang memiliki genotip hh. Karena gen-H diperlukan untuk mengubah precursor substance menjadi  H-substance, maka orang yang memiliki genotip hh tidak dapat membentuk H-substance yang selanjutnya tidak akan terbentuk Ag-A atau Ag-B walaupun dia memiliki gen-A atau gen-B , maka orang ini dikatakan memiliki golongan darah Oh (Bombay) dimana di dalam serumnya mengandung anti-A dan anti-B dan anti-H,  sedangkan golongan darah O normal serumnya hanya mengandung anti-A dan anti-B.
Karena adanya anti-H pada golongan darah Oh (Bombay), maka golongan ini inkompatibel terhadap golongan darah O normal, dan dia hanya dapat menerima donor dari golongan darah Oh (Bombay).


--- TERIMAKASIH, SEMOGA BERMANFAAT ---

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.